sumber : http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/pantai-sundak-tempat-liburan-asyik-bersama-keluarga
Selatan Yogyakarta memang terkenal dengan pantai yang indah dan bersih, salah satunya Pantai Sundak. Pantai yang berlokasi di Desa Sidoharjo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, ini bersebelahan dengan Pantai Kukup dan Pantai Baron.
Menurut cerita masyarakat setempat, konon katanya “sundak” berasal dari “asu” dan “landak”. Ceritanya, di pantai tersebut dahulu kala terjadi perkelahian seekor anjing yang sedang kelaparan dengan seekor landak. Landak tersebut kemudian dikejar-kejar hingga menjadi mangsa anjing yang lapar. Setelah kejadian tersebut, pemilik anjing sering menyebut pantai ini dengan nama Pantai Sundak, yaitu perpaduan antara kata "asu" (anjing) dan "landak".
Pantai Sundak memiliki berbagai keistimewaan yang belum tentu dimiliki oleh pantai lain. Selain garis pantainya yang cukup panjang, pantai ini juga memiliki pasir yang putih dan air yang sangat jernih. Saking jernihnya, pengunjung dapat melihat keindahan karang dan biota laut di dalamnya. Air laut sedang surut, pantai ini mempunyai air dangkal hingga 30 meter menjorok ke laut, sehingga pengunjung dapat menyaksikan keindahan karang tanpa khawatir dengan ombak besar.
Pohon-pohon yang terlihat berderet di sepanjang bukit semakin menambah sejuk suasana Pantai Sundak. Menurut pengakuan warga sekitar, di dalam bukit yang dipenuhi pepohonan tersebut juga terdapat sumber air tawar yang dahulu digunakan oleh masyarakat sekitar pantai. Tak jarang terlihat warga sekitar sedang mencari kepiting kecil yang digunakan sebagai umpan memancing, lainnya sibuk mencari ikan-ikan kecil yang terselip di batu karang.
Jangan dulu pergi sebelum matahari mulai terbenam. Pantai Sundak menawarkan panorama alam yang sungguh indah ketika menjelang senja. Sambil menunggu senja, tidak ada salahnya jika mencoba minum es kelapa muda di tenda-tenda yang disediakan pengelola. Atau menikmati menu seafood bersama dengan teman dan keluarga Anda. [AhmadIbo/IndonesiaKaya]
sumber : https://www.google.co.id
Menikmati Sensasi Cave Tubing di Gua Pindul
sumber : http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/menikmati-sensasi-cave-tubing-di-gua-pindul
Selain Kalisuci Cave Tubing, Kabupaten Gunung Kidul masih memiliki wisata petualangan susur gua berair lainnya. Terletak di Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, wisata susur gua yang bernama Gua Pindul ini merupakan situs wisata yang baru dibangun pada 2011.
Menurut legenda, nama “Gua Pindul” berkaitan dengan kisah Mangir Wonoboyo. Dia adalah putri Panembahan Senopati yang anaknya ingin dibunuh oleh ayahnya sendiri. Karena tidak ingin bayi tidak berdosa itu mati, bayi tersebut disembunyikan di dalam gua berair. Saat hendak dimasukan ke dalam gua, bayi tersebut terbentur (kebendhul). Saat itulah gua tersebut dinamakan Gua Pindul.
Sebelum melakukan aktivitas susur gua, pengunjung diwajibkan mengenakan semua alat pengaman, mulai dari helm, pelampung, dan sepatu khusus. Setelah semua alat pengaman terpakai dengan baik dan benar, barulah pengunjung akan diberikan pelampung besar.
Untuk memulai kegiatan susur gua, pengunjung harus berjalan terlebih dahulu sekitar 100 meter melewati rumah-rumah penduduk. Tidak perlu khawatir tersesat, karena akan ada seorang pemandu untuk setiap tiga orang pengunjung. Pemandu ini akan menemani hingga kegiatan susur gua berakhir.
Gua Pindul Cave Tubing memiliki panjang sekitar 300 meter. Di sini, terdapat tiga zona yang harus dilalui, yaitu zona terang, zona remang, dan zona gelap abadi. Sepanjang menyusuri Gua Pindul Cave Tubing, pengunjung akan menikmati pemandangan stalaktit dan stalagmit yang tidak kalah indah dengan yang ada di Kalisuci.
Setelah melalui tiga zona tersebut dan tiba di pintu keluar gua, petualangan para pengunjung belum selesai. Untuk keluar dari tempat wisata ini, pengunjung diharuskan memanjat tepi sungai dengan menggunakan tali tambang. Walau begitu, pengunjung tidak perlu khawatir atas keselamatan mereka. Pemandu Gua Pindul Cave Tubing merupakan orang-orang yang profesional di bidangnya. Pengelola tempat wisata ini mengutamakan keselamatan dan kenyamanan para pengunjung.
Cukup dengan membayar Rp30.000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati wisata ekstrem yang belum sulit ditemukan di tempat lain. Topografi Gunung Kidul yang berbukit-bukit ternyata menyimpan kekayaan yang tidak ada bandingannya. Hal ini perlu dilestarikan dan dijaga sebagai aset kekayaan alam Indonesia. [AhmadIbo/IndonesiaKaya]
sumber : https://www.google.co.id
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon